Desain Blog Tutorial dan Tips Trik Blogspot

Jelajahi Kampung Adat Urug, Desa Kerajaan Prabu Siliwangi

Ketua adat di Kampung Adat Urug, Pak Kolot (Abah) Ukat yang merupakan kasepuhan ke-11 dari garis keturunan Prabu Siliwangi di Desa Kiara Pandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, (11/10). Tempo/Fardi Bestari  
Kampung adat Urug di Desa Kiara Pandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, (11/10). Kampung adat ini masih terdapat sejumlah bangunan tradisional seperti Bangunan Bumi Ageung, rumah panggung, Bumi Alit dan Leuit (lumbung padi). Tempo/Fardi Bestari
Suasana kawasan Kampung adat Urug di Desa Kiara Pandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, (11/10). Kampung adat ini masih kental nilai tradisi adatnya, seperti setiap rumah tidak boleh memakai genting. Tempo/Fardi Bestari
Masyarakat Kampung Urug menganggap bahwa mereka berasal dari keturunan Prabu Siliwangi, raja di kerajaan Pajajaran Jawa Barat. Bukti dari anggapan tersebut di antaranya menurut seorang ahli yang pernah memeriksa konstruksi bangunan rumah tradisional di Kampung Urug, beliau menemukan sambungan kayu tersebut sama dengan sambungan kayu yang terdapat pada salah satu bangunan di Cirebon yang merupakan sisa-sisa peninggalan Kerajaan Pajajaran.   


Salah seorang keturunan Prabu Siliwangi yang dianggap leluhur kampung Urug bernama Embah Dalem Batutulis atau Embah Buyut Rosa dari Bogor. Mereka tidak berani menyebut Embah Buyut Rosa, katanya "teu wasa bisi kasiku" (tidak berani takut kena bencana). Asal-usul Kampung Urug berdasarkan latarbelakang sejarahnya memiliki beberapa versi. Perbedaan tersebut bukan terletak pada siapa dan darimana Ieluhur mereka itu, akan tetapi terletak pada masalah tujuan atau motivasi yang menjadi penyebab berdirinya Kampung Urug.   

Bangunan Leuit (lumbung padi) yang dijadikan oleh warga untuk menyimpang padi di kawasan Kampung adat Urug di Desa Kiara Pandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, (11/10). Tempo/Fardi Bestari
Kata Urug dijadikan nama kampung, karena menurut mereka berasal dari kata "Guru", yakni dengan mengubah cara membaca yang biasanya dari kiri sekarang dibaca dari sebelah kanan. Kata "Guru" berdasarkan etimologi rakyat atau kirata basa adalah akronim dari digugu ditiru. Jadi seorang guru haruslah "digugu dan "ditiru", artinya dipatuhi dan diteladani segala pengajaran dan petuahnya.   


Jarak tempuh Kampung Urug dari Ibukota provinsi Jawa Barat lebih kurang 165 kilometer ke arah barat. Jarak dari Ibukota Kabupaten Bogor lebih kurang 48 kilometer, dari kota kecamatan Sukajaya lebih kurang 6 kilometer, sedangkan dari kantor Desa Kiarapandak lebih kurang 1,2 kilometer. 

Sebuah dapur yang masih tradisional dengan menggenakan tungku kayu di rumah ketua adat Kampung Urug di Desa Kiara Pandak, Kecamatan Sukajaya, Bogor, (11/10). Kampung ini dianggap masih menyisakan peradaban pada jaman kerajaan Pajajaran yaitu Prabu Siliwangi. Tempo/Fardi Bestari
Kondisi jalan dari kantor kecamatan Sukajaya ke Kampung Urug berbelok-belok naik turun mengikuti lereng bukit dengan badan jalan yang sempit. Sepanjang jalan dari kantor kecamatan ke kantor kepala desa Kiarapandak sudah beraspal, namun sebagian besar rusak berat. Jalan dari kantor desa ke kampung Urug, beraspal dan kondisinya cukup baik.   

Ke lokasi dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Adapun menggunakan angkutan umum dari pertigaan Jasinga-¬Leuwiliang menuju ke Cipatat. Dipertigaan jalan raya Cipatat dan jalan desa bisa menggunakan ojeg sampai ke kampung Urug, atau bisa juga menggunakan mobil Carry dari Jasinga - Leuwiliang sampai ke kampung Urug.

sumber foto 

2 Responses to "Jelajahi Kampung Adat Urug, Desa Kerajaan Prabu Siliwangi"