Kumara Hanjati |
Namanya Situ Buleud.
Situ Buleud merupakan danau sekaligus tempat rekreasi di daerah Purwakarta. Disebut Situ Buleud (sunda : buleud) karena danau yang luas itu berbentuk bundar. Asal-usul Situ Buleud berkaitan erat dengan peristiwa perpindahan Ibukota Kabupaten Karawang dari Wanayasa ke Sindangkasih, tepatnya sejalan dengan infrastruktur kota Purwakarta pada tahap awal. Wuih, ternyata selain menikmati keindahan alam di Situ Buleud ini, sobat traveler juga sekaligus menjadi tahu tentang sejarah perpindahan Ibukota Kabupaten Karawang, ya.
Situ yang ditata secara apik ini sangat cocok jika digunakan sebagai tempat olah raga, karena di sekeliling situ ini sudah dilengkapi dengan jogging track. Jadi, sobat traveler bisa berolah raga sambil menikmati pemandangan situ yang sejuk. Di tengah situ yang telah dipagar serta dipenuhi pepohonan rindang ini terdapat bangunan air mancur yang sangat besar.
Air mancur tersebut menambah keelokan situ sehingga sangat cocok untuk dijadikan tempat bersantai bersama teman, kekasih atau keluarga. Kalau yang memiliki hobi fotografi, rasanya wajib mengunjungi situ ini untuk hunting foto.
Nah, bagi sobat traveler yang gemar berwisata kuliner, di Situ Buleud ini juga menyajikan aneka ragam kuliner ciri khas Purwakarta yang dapat sobat traveler cicipi, apalagi jika pada malam minggu, di sekitar area Situ Buleud Purwakarta dijadikan tempat wisata kuliner yang menjadi surganya aneka ragam kuliner.
Konon katanya, pada zaman dahulu, Situ Buleud merupakan tempat “Pangguyangan” (berkubang) para badak yang datang dari daerah Simpeureun dan Cikumpay. Badak-badak itu berkubang mengelilingi danau dan menjadikan danau itu buleud serta danau itu dijadikan pula tempat minum bagi binatang lainnya yang singgah di sana.
Setelah Ibukota Kabupaten Karawang pindah ke Sindangkasih, badak-badak itu sedikit demi sedikit berkurang dan Bupati R.A. Suriawinata yang terkenal dengan sebutan Dalem Solawat pendiri kabupaten Purwakarta membuat pengurugan rawa-rawa untuk pembuatan Situ Buleud. Bupati R.A. Suriawinata tidak hanya membangun Situ Buleud, pembangunan itu antara lain pembangunan Gedung Karesidenan, Pendopo, Mesjid Agung, Tangsi Tentara di Ceplak, termasuk membuat Solokan Gede, Sawah Lega dan Situ Kamojing.
0 Response to "Situ Buleud, dari Tempat Pemandian Badak Hingga Kini Tempat Wisata Keluarga"
Post a Comment