Disamping populer sebagai kota penghasil beras, kita mengenal Karawang sebagai kota industri. Namun tahukah anda jika Karawang memiliki wana wisata alam yang indah, bernama Curug Cigentis?
Curug Cigentis merupakan salah satu dari 7 tingkatan curug yang berada di kaki Gunung Sanggabuana. Konon curug yang kini dikelola oleh Perum Perhutani KPH Purwakarta ini, pada zaman dahulu sering dijadikan tempat berkumpul para wali. Bahkan menurut sebagian kalangan, air Curug Cigentis dipercaya dapat menyembuhkan penyakit.
Perpaduan curug dan lembah pada hutan lindung menjadikan panorama Curug Cigentis benar-benar khas. Eksotika Curug Cigentis juga terletak pada potret flora dan faunanya. Aneka ragam pohon seperti rasamala, puspa, kibanen, pakis, berbagai jenis pohon pisang dan bambu masih dapat ditemui. Belum lagi simponi alam berupa kicau burung akan memanjakan telinga para pengunjung.
Tak heran jika Curug Cigentis yang bak sisa-sisa hijaunya alam Karawang banyak dikunjungi wisatawan. Menurut Asisten Perhutani Pangkalan KPH Purwakarta, Entis Witarya, setiap tahun pengunjung Curug Cigentis terus meningkat. “Selain dari Karawang, pengunjung banyak datang dari Jakarta, Bogor dan Cianjur, ” kata Entis.
Fasilitas yang tersedia di objek wisata Curug Cigentis antara lain loket karcis, MCK, shelter, kolam renang alam, rambu-rambu obyek serta tempat sampah. Rencananya guna menjaring lebih banyak pengunjung pihak Perhutani KPH Purwakarta akan membangun fasilitas outbound. Diharapkan penambahan fasilitas outbond mampu mendongkrak pendapatan dari sektor wisata.
Sejak dikelola Perhutani tahun 2009, pendapatan Curug Cigentis terus bertambah. Tahun 2009 pengunjung mencapai 27 ribu dan tahun 2010 bertambah hingga 55 ribu, Pendapatan bersih tahun 2010 dari Curug Cigentis mencapai 188 juta. “Pada tahun ini kita menargetkan pendapatan bersih sebesar 259 juta,” kata Entis.
Untuk menempuh Curug Cigentis, bisa menggunakan kendaraan roda empat maupun dua. Jika menggunakan roda empat dari kota Karawang, pengunjung masuk ke jalan tol Cikampek hingga pintu tol kantor asper dengan jarak kurang lebih 30 km. Selanjutnya dari pintu keluar Kantor Asper diteruskan menuju Parakan Badak sejauh kurang lebih 10 km. Sesampai di Parakan Badak mengambil arah ke Desa Jayanti berjarak 3,5 km. Setelah parkir di desa tersebut diteruskan dengan berjalan kaki melalui jalan setapak 2 km.
Namun jika mengendarai roda 2, pengunjung bisa menempuh jalan Cariu menuju Pasar Loji, lalu menuju Curug Cigentis dengan waktu tempu kurang lebih 2 jam. Setiba di tempat parkiran perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki sejauh kira-kira 2 km menuju lokasi curug. (Harry Sudiana)
Sumber:
- https://polygonowner.files.wordpress.com
- http://b1rulang1t.blogspot.com/
0 Response to "Curug Cigentis, Oase di Kota Industri"
Post a Comment