Warga Mengeluh Akses ke Tebing Keraton Buruk
Warga Kampung Cihargem Puncak Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung mengeluhkan buruknya infrastruktur jalan di daerah mereka.
Padahal, kawasan kampung tersebut saat ini ramai dikunjungi wisatawan yang hendak menikmati keindahan alam dari atas Tebing Keraton yang berada di kampung tersebut.
Asep Ridwan (56), salah seorang warga mengatakan, sejak beberapa bulan terakhir, setiap hari ratusan kendaraan roda dua dan empat melintasi jalan tersebut. Padahal, sejak dari Taman Hutan Raya (Tahura) Juanda hingga Tebing Keraton sepanjang kurang lebih 8 kilometer ini rusak parah. Kondisi ini diperparah dengan ratusan kendaraan yang melintasi jalan tersebut setiap harinya.
"Sebelum terkenal, kondisi jalan mulus seperti jalan desa lainnya. Kini jalan sudah rusak parah. Akibat terus dilalui berbagai jenis kendaraan sejak beberapa bulan ini," kata Asep Ridwan, Minggu (24/8/2014).
Hal senada dikatakan Ketua RW 10 Kampung Cihargem Puncak, Dede Komara (37). Menurutnya, warga mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Pihaknya pun sudah mengajukan permohonan untuk perbaikan jalan kepada pengelola Tahura.
"Tapi mereka tidak bersedia memperbaikinya. Karena soal jalan itu tanggung jawab pemerintah daerah. Padahal, mereka meraup keuntungan dari objek wisata yang dikelolanya. Untuk masuk ke kawasan Tebing Keraton dipungut bayaran Rp 11.000 per orang," katanya.
Buruknya infrastruktur jalan di kampungnya itu, kata Dede, sebenarnya sangat memalukan warga sekitar. Di satu sisi, pengelola Tahura mengutip bayaran kepada pengunjung, namun mereka tidak mau menyediakan fasilitas jalan yang memadai.
"Kenapa kami yang malu, karena hampir semua pengunjung selalu mengungkapkan kekecewaannya itu kepada warga. Bukan kepada pengelola Tahura," ujarnya.
Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Bandung, Agus Nuria mengatakan, jalan di desa Ciburial dalam waktu dekat akan diperbaiki. Namun, kata dia, jalan yang akan diperbaiki baru sebatas jalan menuju Warung Bandrek. Yakni dengan pembetonan dengan anggaran dari APBD 2014.
"Selain itu ada perbaikan jalan oleh warga atau swadaya sepanjang 1.500 meter," jelasnya. Pelaksanaan perbaikan jalan tersebut, kata Agus akan dimulai dalam satu atau dua pekan ke depan.
"Saat ini kami masih melakukan fisibility studies," jelasnya.
Kepala Balai Tahura Imam Santoso menambahkan, pihaknya akan menata dan membangun sejumlah fasilitas umum di objek wisata baru itu. Hal itu dilakukan seiring mulai ramainya Tebing Keraton sebagai objek wisata baru. Diakuinya, memang sampai saat ini belum ada fasilitas apapun.
"Selain fasilitas umum, akan dibangum pagar pengaman yang mengelilingi Tebing Karaton," terangnya. Dikatakannya, Tebing Keraton menghadirkan pemandangan yang menakjubkan dan sudah menjadi objek wisata di daerah patahan Lembang. Meski begitu, kawasan tersebut masih diteliti apakan layak atau tidak jadi objek wisata.
"Setiap harinya ada sekitar 500 wisatawan yang datang ke sana. Jelas kami sangat berkepentingan, karena Tebing Keraton berada di area Tahura," ujarnya. [hus]
sumber
0 Response to "Warga Mengeluh Akses ke Tebing Keraton Buruk"
Post a Comment