"Anggrek taeniophyllum ini memang kecil dan termasuk dalam salah satu anggrek terkecil di dunia, sehingga luput dari perhatian saya maupun pengelola lainnya," ungkap Kepala Balai Tahura Djuanda, Imam Santoso yang ditemui di Tahura, Desa Ciburial, Kec. Cimenyan, Kab. Bandung, belum lama ini.
Beberapa waktu lalu, tambah Imam, Yayasan Enclaf menanam berbagai jenis tanaman anggrek di Tahura. Namun tak satu orang pun yang tahu, jika di Tahura ada tanaman anggrek terkecil di dunia.
"Memang luput dari perhatian. Tapi ke depan, insya Allah kita akan perhatikan bersama 10 jenis tanaman langka lainnya," katanya.
Dikatakannya, hingga kini belum ada penelitian lebih lanjut. Baru Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang melakukannya pada tahun 2008. Walaupun demikian, pihaknya akan mencoba membudidayakan anggrek terkecil di dunia ini.
"Kita akan coba lakukan pembiakan, walaupun katanya tanaman tersebut sangat sulit dibudidayakan," jelasnya.
Diakuinya, Tahura sudah memiliki rumah flora dan laboratorium tanaman. Hanya sayangnya, tidak ada sumber daya manusia (SDM) yang bisa mengurus kedua fasilitas tersebut dan membudidayakan tanaman di Tahura.
"Kita sangat butuh SDM di bidang tersebut, namun hingga kini belum ada peminat," ujarnya.
Sementara 10 jenis tanaman langka yang akan dikembangbiakkan, yakni meniran pohon (Phyllanthus virgatus), balsa (Ochroma pyramidae Urban), pasang (Lithocarpus pltycarpus), huru (Ltsea glutinosa), kayu putih (melaleuca cayuputi powell), katapang/okary (Terminalia kaerbbachii), beurih/tongtolok (Pterocymbium tincrtorium), cempedak sulawesi (Srtocarpus reticulatus), dan kisereh (Cinnamomum partenoxylon).
Selain itu, Tahura pun tengah mengembangkan tanaman ganitri yang banyak dicari orang. "Di Tahura ada sekitar 140 jenis tanaman, termasuk ganitri. Namun, kebanyakan tanaman pinus," katanya.
Sedang mekar
Sementara Ganjar (34), salah seorang pengelola Tahura menyebutkan, saat ini anggrek terkecil di dunia ini tengah mekar. "Saat ini lagi bagus-bagusnya. Ukurannya antara 1 hingga 1,5 milimeter. Sehingga untuk bisa melihat langsung, harus menggunakan kaca pembesar. Bahkan kalau memotret, harus menggunakan lensa mikro," tambahnya.
Ganjar merupakan orang yang pertama kali menemukan anggrek terkecil di dunia yang tumbuh di Tahura. Dia mengaku informasi itu diperoleh dari peneliti LIPI, tahun 2008 lalu. Uniknya, anggrek itu hanya bisa tumbuh pada pohon meranti.
"Saya tahu dari peneliti LIPI. Uniknya, anggrek itu hanya bisa tumbuh di pohon meranti. Saya sudah coba ke pohon lain, malah mati," katanya.
0 Response to "Anggrek Terkecil di Dunia Tumbuh di Tahura Djuanda"
Post a Comment