Memahami Indonesia tidak hanya
dengan sesuatu yang terlihat, karena ada nilai - nilai yang tak kasat
mata yang semestinya bisa dimengerti secara tersirat. Aku hanya ingin
bicara dengan bahasaku sendiri, bukan dengan kata - kata yang sulit
dieja. Dan aku hanya ingin mati di tanahku yang basah oleh darah dan air
mata para penjajah, Tanah Indonesia!
Katanya Indonesia Ketinggalan Jaman Dan Kampungan
Aku pernah membayangkan, dulu ketika bapakku bertanya pada kakekku? "Pak, apakah penjajahan selama 350 tahun itukah yang membuat bangsa kita ini katanya menjadi ketinggalan jaman dan kampungan?"
"Ketinggalan jaman karena orang Indonesia tak pandai memasak daging sapi dan kerbau menjadi steak.....
Ketinggalan jaman karena orang Indonesia tak tahu cara memasukan air
yang mengalir dari dalam tanah dan celah batu pengunungan ke dalam botol kemasan, atau sekedar meminumnya dari keran.....Ketinggalan jaman karena orang Indonesia tidak tahu bagaimana caranya mengubah batu menjadi permata".
"Kampungan karena orang Indonesia tak tahu cara
mengantri.....Kampungan karena orang Indonesia tak biasa membungkukan
badan.....Kampungan karena orang Indonesia selalu melihat kanan kiri
ketika hendak menyeberang jalan.....Kampungan karena orang Indonesia
bukan pemakan sayuran.....Kampungan karena orang Indonesia suka
membuang sampah sembarangan.....Kampungan karena orang Indonesia suka
kekerasan tanpa tahu cara berdamai.....
Kampungan karena orang Indonesia
suka menerobos lampu merah.....Kampungan karena orang Indonesia
senantiasa menutup tubuh kita dengan pakaian yang wajar dan
tertutup.....Kampungan karena orang Indonesia tak tahu cara membersihkan
sayuran.....Kampungan karena orang Indonesia tak punya taman.....Kampungan karena orang Indonesia panikan karena gempa Bumi dan gempuran lahar....."
"Benarkah begitu pak? Beri aku penjelasan! Agar kelak anak - anakku
tahu kesalahannya, kenapa mereka memaksa menyipitkan mata, memancungkan
hidung, atau sekedar memutihkan kulit dengan berbagai macam cara hingga
tersiksa semata agar terlihat seperti orang Jepang dan Eropa, hingga
memujanya bak negeri impian".
Sejenak tak ada jawaban, hening.....Setelah itu sambil tersenyum perlahan kakekku menjawab pertanyaan bapakku....
"Nak, coba kau panjat gunung tertinggi di Republik ini. Lihat
lalu arahkan matamu ke kanan dan ke kiri, ada apa di sana? Namun jika
kau tak melihat apa - apa, biar aku yang menjelaskan kenapa semua itu
terjadi.
Palingkan tatapanmu ke ujung barat tanah rencong, lalu perlahan kau alihkan ke Borneo,
ke Sulawesi, ke Maluku, Hingga ujung timur Irian Jaya. Kemudian
perlahan turunkan matamu ke bawah, dan lihatlah Nusa Tenggara Timur,
Nusa Tenggara Barat, Lombok, Bali, hingga ke Pulau Jawa.
Semua yang dibutuhkan oleh manusia di dunia ini nyaris terhampar dan
tersedia di negeri ini. Itulah makanya kenapa mereka para penjajah rela
mati ditusuk bambu runcing hingga matanya terbelalak.......Sampai sini kau paham maksudku, nak?"
Jika Kau Tanya Indonesia Ketinggalan Jaman?
Nak, Tuhan itu maha adil...Itulah kenapa Dia tidak mengajarkan
kepada kita orang Indonesia, agar pandai membuat steak ala Eropa atau
Amerika. Seperti mereka yang katanya mengaku modern. Tuhan melakukan itu
agar mereka tahu bahwa kita punya rendang dan rabeg yang tidak menimbulkan kanker....
Nak, bukan karena kita orang Indonesia tak bisa mengemas air ke dalam botol. Tapi karena minum air kendi itu lebih nikmat dan tak merusak alammu...
"Nak, Indonesia adalah permata nan indah. Tanpa harus
menggali batu untuk kau olah menjadi intan, emas, perak, dan berlian
hingga menghancurkan alamnya. Kecuali kau gunakan alakadarnya sekedar
pemanis tubuh agar terihat lebih cantik dan menawan....".
Jika kau tanya, kenapa orang - orang di Indonesia sulit untuk mengantri?
Itu mungkin karena mereka menganggap bahwa negaranya terlalu luas. Dan
oleh karena itu mereka harus diajarkan bagaimana rasanya hidup di negara
yang sempit agar tahu bagaimana caranya tertib.
Jika kau tanya, kenapa orang Indonesia tidak suka "membungkukan badan"?
Itu mungkin karena sesekali orang Indonesia butuh istirahat untuk
sekedar meluruskan badan. Karena kebanyakan orang Indonesia senang
bergotong - royong. Dan sangat menghormati orang tuanya hingga sungkem dan mengesot seperti yang kau lihat di keluarga keraton."
Jika kau tanya, tidak seperti orang Jepang,
kenapa orang Indonesia suka menoleh ke kanan dan ke kiri saat
menyeberang jalan? Itu mungkin karena orang Indonesia sedang
memperhatikan siapa tahu ada seseorang yang perlu dipapah dan dibantu
untuk menyeberang jalan.
Jika kau tanya, kenapa orang Indonesia suka menerobos lampu merah
sebelum hijau? Itu mungkin karena orang Indonesia terbiasa bekerja keras
ala "Romusha". Sebab jika kau tak cepat maka telingamu akan pengang oleh suara - suara aneh di belakangmu.
Jika kau tanya, kenapa orang Indonesia
katanya tak suka memakan sayuran layaknya orang Jepang? Itu mungkin
karena orang Indonesia sudah bosan dengan sayuran. Sebab di Indonesia
menanam sayur tak sesulit seperti di Jepang. Dimana saja kau lempar
benih sayur maka disitulah kau tuai hasilnya.
Jika kau tanya, kenapa orang di Indonesia suka membuang sampah sembarangan? Itu karena mereka sangat hapal lagu Koes Plus sampai tahu bahwa tanah dan airnya bisa merubah semua yang mereka buang menjadi tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman.
Jika kau tanya, kenapa orang Indonesia suka kekerasan dan tak tahu cara
berdamai? Itu karena mereka sedang belajar memahami perbedaan ribuan bahasa, budaya, dan tata cara. Agar mereka saling mengenal saudara setanah airnya.
Jika kau tanya kenapa orang Indonesia
senantiasa menutup tubuh kita dengan pakaian yang wajar dan tertutup?
Itu mereka lakukan karena nilai dan norma norma yang mereka pegang
teguh. Pun jika kau melihat mereka orang Indonesia yang separuh
bertelanjang itu semata karena adat dan budaya. Bukan telanjang yang dibuat buat agar terlihat.
Jika kau tanya, kenapa orang Indonesia tidak tahu cara
membersihkan sayuran? Itu karena mereka mengerti betul bahwa tanah dan
airnya sangatlah bersih dan bening laksana air gunung yang mengalir
Jika kau tanya, kenapa Indonesia tak
punya taman? Itu karena orang Indonesia tahu bahwa Indonesia adalah ibu
yang memiliki semilyar "paru - paru" dari segala taman taman di dunia.
Jika kau tanya, kenapa orang Indonesia suka panik jika terjadi gempa Bumi? Itu karena mereka tak ingin kehilangan nyawa mereka agar mereka bisa lebih lama menikmati indahnya Indonesia.
"Oh iya nak, kelak katakan pada anak - anakmu, tak perlu jauh jauh
pergi ke Jepang, Korea atau ke Eropa untuk sekedar melihat putihnya
salju, cukuplah mereka datang ke puncak tertinggi Jaya Wijaya di tanah
Papua...Bisikan juga pada telinga mereka bahwa keindahan Carstensz
Pyramid jauh lebih indah dari gunung Fuji".
"Satu lagi nak, ajarkan kepada cucu - cucuku nanti bahwa bunga melati putih, bunga anggrek bulan, dan bunga padma raksasa, itu ternyata jauh lebih indah dan wangi daripada bunga Sakura".
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Surga Itu Bernama Indonesia "
Post a Comment