Persib beruntung punya Konate. Dialah playmaker terbaik yang dimiliki Maung Bandung selepas dalam satu dekade terakhir. Kecepatannya mumpuni, umpannya akurat, dan tak patut dilupakan, punya insting cetak gol mematikan! Banyak pengamat sepak bola di Indonesia menggadang-gadangnya sebagai gelandang asing terbaik di pentas ISL 2014.
Konate memang paling mengkilap dari sisi performa dan produktifitas. Dia sanggup mengoleksi 13 sekaligus menjadi top skorer skuat Maung Bandung. Bandingkan dengan bintang Arema Cronus, Gustavo Lopez, yang hanya mencetak 8 gol.
Kehebatan gelandang Semen Padang, Esteban Vizcarra pun tak sebanding dengan Konate. Dia hanya mengoleksi 10 gol, atau tiga gol lebih sedikit ketimbang Konate. Dan yang tak bisa dikesampingkan adalah faktor usia. Dengan usia yang baru menginjak 23 tahun, Konate diprediksi akan terus menunjukkan peningkatan penampilannya di lapangan hijau.
Maka wajar, ketika isu-isu seputar masa depan Konate mulai muncul. Kabarnya, klub-klub besar ISL tertarik 'membajaknya' dari Maung Bandung. Yang sudah terang-terangan melayangkan ketertarikan adalah Barito Putera dan Sriwijaya FC.
Situasi ini membuat Manajer Persib, Umuh Muchtar merasa perlu angkat bicara. "Saya katakan Konate tidak akan kami lepas. Jadi untuk klub-klub tidak usah capek-capek ngincar Konate, lebih baik pemain lain saja," seru Umuh.
Umuh mengaku tak was-was lantaran Konate sendiri sudah menegaskan takkan pernah hengkang ke tim lain, andai Maung Bandung masih membutuhkannya. Sebuah Loyalitas, yang menambah spesial sosok pemain asal Mali tersebut. "Sekali lagi, transfer semahal apapun takkan mengubah pendirian kami," tandas Umuh.
Di sisi lain, Konate sendiri terlanjur cinta Persib dan para bobotohnya. Dia menyebut hanya ada satu hal yang bisa membuatnya hengkang. "Berhenti berbicara tentang tim lain. Saya tetap dan selalu bertahan di Bandung. Sampai saya tidak lagi dibutuhkan," tulis Konate melalui akun twitternya @KonateMakan10.
Konate pertama kali berkiprah di kompetisi tanah air pada 2012 lalu. Ketika itu, Pelatih PSPS Pekanbaru, Mundari Karya jeli menangkap bakatnya. Si pemain pun langsung bersinar dengan mencetak enam gol lewat 16 penampilan. "Tapi akhirnya dia ke Barito (Putera) untuk main bersama Djibril (Coulibaly). Habisnya kasihan di PSPS," ujar Mundari Karya dilansir Goal.
Ketika itu, PSPS memang mengalami kesulitan keuangan. Sebuah situasi, yang memaksa Konate hijrah ke Barito Putera dan melanjutkan kiprah gemilangnya bersama rekan satu negara, Djibril Coulibaly. Di Barito, Konate tampil dalam 16 laga dan mencetak 6 gol.
0 Response to "Makan Konate Not For Sale! "
Post a Comment