Perjalanan panjang bobotoh menuju Kota Palembang untuk mendukung Maung Bandung berlaga pada final Indonesia Super League (ISL) 2014 melawan Persipura Jayapura di Stadion Sriwijaya Jakabaring, Jumat (7/11) lalu, mendapat hadangan dari rombongan orang tak dikenal saat melintasi kawasan Jakarta.
Disinyalir, mereka adalah kelompok suporter Persija Jakarta yang dikenal dengan sebutan The Jakmania. Aksi mereka begitu brutal. Entah apa alasannya, rombongan bus yang ditumpangi bobotoh rusak parah dilempari batu.
Aksi tersebut dilakukan mereka ketika rombongan bus yang ditumpangi ribuan bobotoh itu hendak pulang menuju Bandung. Namun, di daerah Pasar Rebo, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2014) dini hari, mendapat hadangan dari oknum Jakmania tersebut.
Bukan hanya kendaraan yang ditumpangi yang rusak parah, keselamatan para bobotoh pun benar-benar terancam. Bahkan tidak sedikit bobotoh yang mengalami luka di sekujur tubuhnya. Lebih dari itu, beberapa bobotoh harus dilarikan ke rumah sakit karena perlu mendapat perawatan intensif dari tim medis.
Salah satu bobotoh yang tergabung dalam rombongan bus itu, Iqbal Reza (20) mengatakan, rombongan memang sempat dihadang sejak memasuki pelabuhan Merak, sekitar pukul 01.00 WIB, tepatnya di Pasar Rebo. Iqbal adalah anggota Viking Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
“Ya, saya kira mereka itu The Jak. Jumlahnya banyak, di kiri dan kanan atas jalan sebelum terowongan Pasar Rebo. Mereka melempari bus dengan batu, lalu menyerang turun ke bawah. Rombongan Viking UPI berhenti dan membalas lemparan. Tapi kita kalah jumlah jadi kembali ke bus dan meninggalkan lokasi kejadian,” ujarnya saat diwawancara di RS Halmahera Bandung, Minggu (9/11).
Walhasil, akibat aksi brutal suporter yang iri dengan keberhasilan Persib menjadi kampiun ISL musim ini, enam bobotoh dalam rombongan bus yang ditumpangi Viking UPI mengalami luka-luka serius.
Bahkan, satu di antaranya bernama Adam kini mengalami patah tulang dan dirawat di RS Halmahera Kota Bandung. Selain itu masih ada korban lainnya yang masih mendapat perawatan.
“Ada enam orang yang luka. Selain Adam, korban lainnya Hardian (27) karena mengalami retak tulang, akibat loncat dari jalan atas ke bawah area terowongan. Setelah loncat, Hardian ngesot dan dibantu dirawat di RS Halmahera. Kalau Fajar Iqbal (32) tangan kiri terkena pedang samurai,” tuturnya.
Salah seorang sopir yang membawa bus, Asep mengakui, rombongan memang sudah mendapat serangan sejak menginjakan kaki di Pelabuhan Merak. Beruntung kondisi masih bisa dinetralisir para bobotoh. Selain itu sekitar pukul 23.00 WIB di kawasan Karawaci Tanggerang, ada juga serangan bom molotov yang meluncur ke bus rombongan bobotoh.
“Kelompok massa yang menyerang kami jumlahnya banyak, gak bisa diitung. Mereka masuk dan nyerang ke tengah tol. Bus berhenti semua dan bobotoh pun turun sampai akhirnya perang,” ujar Asep kepada wartawan setibanya dia di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Minggu (9/11) sore.
Asep Fajar salah seorang bobotoh yang ikut dalam rombongan mengamini apa yang dikatakan sang sopir. Dia dan seluruh anggota lainnya memang merasa terpancing dengan provokasi para oknum suporter Jakarta itu.
“Karena terpancing dan emosi, kita lakukan perlawanan dan kehabisan amunisi. Akhirnya mereka balik nyerang ke kita. Bobotoh pun akhirnya jadi terpencar dan ada yang jatuh sampai tidak kebawa bus. Untung bisa diselamatin sama bus yang di belakangnya,” ujarnya.
Kejadian penyerangan ini berlangsung cukup lama, hampir tiga jam para bobotoh berada dalam situasi yang bisa membahayakan nyawa mereka. Bahkan dari pihak kepolisian pun tidak bisa berbuat banyak lantaran hanya ada satu unit mobil patroli yang mengawal perjalanan rombongan bus yang sebelumnya ketika akan berangkat menuju Palembang di lepas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (ddy)
Sumber: inilahkoran.com
0 Response to "Perjuangan Bobotoh Demi Maung Bandung"
Post a Comment