Desain Blog Tutorial dan Tips Trik Blogspot

Gunung Papandayan dan Guntur Ditutup Sementara


Jalur pendakian menuju Gunung Papandayan dan Gunung Guntur ditutup sementara. Penutupan berlangsung selama 2 bulan mulai Senin (2/2/2015) ini hingga 31 Maret 2015 mendatang. Penutupan dilakukan selain sebagai upaya pemulihan ekosistem, juga karena cuaca ekstrem yang kerap melanda Garut belakangan ini.

Pemerhati wisata dari Jelajah Garut, Ilham Alauddinoor menyambut baik penutupan tersebut. menurutnya, jalur pendakian kedua gunung tersebut sangat sangat jarang ditutup padahal keduanya termasuk objek wisata alam yang paling banyak dikunjungi.

Papandayan tergolong gunung yang mudah didaki baik oleh pendaki pemula sekalipun. Gunung Papandayan sangat mendesak untuk ditutup terlebih lagi setelah diserbu pendaki pada 17 Agustus tahun lalu. Kala itu, hampir 2.000 orang memadati Gunung Papandayan pada saat bersamaan. Sedangkan Gunung Guntur kerap dikunjungi karena lokasinya yang berada di kawasan perkotaan Garut sangat mudah dijangkau.

“Jalur pendakian Gunung Guntur dan Papandayan sangat langka ditutup. Padahal layaknya tuan rumah, gunung juga butuh istirahat dari kunjungan tamu yang tidak pernah berhenti. Apalagi saat ini cuaca sedang tidak bersahabat,” ujar Ilham di kediamannya, Jalan Cimanuk, Garut, Minggu (1/2/2015).

Pernyataan resmi penutupan jalur pendakian dua destiansi utama wisata alam di Garut itu dikeluarkan Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jawa Barat melalui suran nomor S. 189/BBKSDA.JABAR-5/2015 bertanggal 29 Januari 2015.

Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah III, Djundjun Nurzaman menyatakan, putusan untuk menutup jalur pendakian tersebut dilakukan sebagai respon terhadap permohonan banyak pihak termasuk Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat.

“Selain untuk mengutamakan keselamatan pengunjung, penutupan sementara ini bertujuan untuk pemulihan eksosistem kawasan,” ujar Djundjun.

Salah satu usulan penutupan jalur pendakian Gunung Guntur disampaikan Komandan Koramil Tarogong, Kepten Inf Sutopo. Aktivitas pendakian dan perkemahan yang dilakukan dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini sangat beresiko. Penutupan sementara jalur pendakian dinilai merupakan putusan paling tepat untuk saat ini.

Untuk pelaksanaanya di lapangan, Koramil Tarogong akan berkoordinasi dengan unsur masyarakat yang biasa mengelola pos pendakian. “Di pos awal pendakian, pengunjung akan mendapat pejelasan kenapa jalur ditutup. Semoga para pendaki dapat memaklumi dan mematuhinya. Kalau pendaki tetap memaksa, harus diigat bahwa resikonya ditanggung sendiri,” ucap Sutopo.

Terkait banyaknya kasus kecelakaan di Gunung Guntur, menurut Ilham, hal itu terjadi karena para pendaki kurang mendapat pengetahuan tentang medan pendakian. Permukaan luar Gunung Guntur berupa hamparan ilalang yang terlihat jelas dari kawasan perkotaan Garut menjadi landasan penilaian terhadap rendahnya tingkat kesulitan.

Padahal, jalur menuju puncak gunung dengan ketinggian 2.249 mdpl itu tergolong sulit. Kondisi jalurnya berpasir dan berbatu. Saat hujan, jalurnya semakin berbahaya. Kabut pun kerap muncul tanda diduga selepas tengah hari.

Kurangnya pengetahuan pendaki tentang medan pendakian terbukti dengan banyaknya kecelakaan yang menimpa pendaki. Pekan lalu, 6 pendaki asal Jakarta dan Depok nyaris tersambar petir. Sebelumnya, 15 pendaki asal Jakarta mengalami kelelahan saat menuruni Gunung Guntur pada pertengahan Juni tahun lalu.

Ilham menyatakan, sejatinya pendaki Gunung Guntur wajib mengantongi izin dari BKSDA setempat karena Gunung Guntur bukanlah objek wisata pendakian.

“Kalaupun diizinkan, sebenarnya pendakian hanya boleh sampai Curug Citiis tapi saat ini berbagai pihak sedang mengusahakan agar dilegalkan sampai ke puncak dengan tunjangan infrastruktur yang memadai,” kata Ilham. (Yusuf Wijanarko/A-147) src

0 Response to "Gunung Papandayan dan Guntur Ditutup Sementara"

Post a Comment