Sejumlah waduk segera dibangun di beberapa daerah di Jawa Barat. Waduk baru tersebut bertujuan untuk pengairan pertanian, perikanan, pariwisata, pembangkit listrik, pencegahan banjir, dan kekeringan.
Namun, sebagian pihak meragukan keberadaan waduk baru ter sebut akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Justru mereka menilai, waduk berdampak negatif bagi warga sekitar. Pasalnya, waduk te lah ada saat inipun, seperti, Cirata, Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat; Saguling, Kabupaten Bandung Barat; Jatiluhur atau Ir H Djuanda, Ke camatan Jatiluhur, Kabupaten Pur wakarta; dan Jatigede, Kabupaten Sumedang, dinilai tak memberikan manfaat positif terbesar untuk warga Jabar.
Meski demikian, pada 2016 ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (Kemen PU-Pera) berencana membangun empat waduk di Jawa Barat. Keempat waduk itu antara lain, Waduk Ciawi dan Sukamahi, Ka bu paten Bogor; Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis; dan Cipanas di Sumedang.
Saat ini sedang dibangun Waduk Cileuweung di Ka bu paten Kuningan, seluas 285 hektare dengan dana Rp300 miliar. Waduk ini akan menggenangi enam desa, yakni Desa Ka wungsari, Randusari, dan Cimara, Kecamatan Cibeureum juga Desa Tanjungkerta, Simpay Jaya, dan Cihajaro, Kecamatan Karangkancana.
Sedangkan di Kabupaten Sukabumi, direncanakan akan dibangun dua waduk, yakni, Waduk Ciletuh di Desa Caringin, Kecamatan Waluran dan Waduk Citepus di perbatasan Desa Buniwangi dan Desa Cibodas, Kecamatan Pelabu hanratu. Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, Pemprov Jabar sebagai kepanjangan ta ngan pemerintah mengaku siap membantu dan mendukung pem bangunan empat waduk ter sebut.
“Pasti direalisasikan. Akhir-akhir ini kami in ten sif rapat dengan pemerintah pu sat membahas proyek ini,” kata Iwa. Sekda Jabar mengemu kakan, Waduk Leuwikeris di Kabu paten Ciamis ditarget mampu mengairi 40.000 hektare lahan pertanian di sekitar Priangan Timur. Pembangunan Waduk Leuwikeris ini sebagai program penunjang ketahanan pangan yang digulirkan Presiden Jokowi.
“Saat ini, perosesnya masih dalam tahap pem be basan lahan dengan alokasi dana sebesar Rp300 miliar. Ang garannya dari APBN,” tutur dia. Iwa menyatakan, sedangkan tujuan Waduk Ciawi dan Su kamahi, Kabupaten Bogor, lebih untuk mengendalikan banjir di Bogor dan Jakarta. Selain itu agar Bogor dan Jakarta tak mengalami kekeringan di musim kemarau.
Saat ini, Pemprov Jabar tengah membahas peraturan untuk membangun waduk tersebut. Pemkab Bogor menyerahkan rencana detail tata ruang (RDTR) ke Badan Koordinasi Pe nataan Ruang Daerah (BKPRD) Jabar. “Hasil pembahasan ini akan diserahkan ke pemerintah pusat melalui Kemen PUPera,” ujar Iwa. Penilaian berbeda disam paikan Ketua Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jabar Dadan Ram dan.
Dadan menilai, pembangunan waduk-waduk besar di Jabar seperti Saguling, Jatiluhur, Cirata, dan bahkan Ja tigede tak mensejahterakan rakyat. Kemiskinan, kekeringan, lahan kritis, dan bahkan bencana alam, menghantui wargawarga di sekitar waduk.
Ketua Walhi Jabar Dadan Ramdan mengungkapkan, sela ma ini Walhi Jabar tak pernah setuju pembangunan waduk besar di Jabar. Pasalnya selain berdampak sosial, lingkungan pun cederung tak pernah menguntung masyarakat sekitar.
Di sekitar kawasan waduk, pada musim kemarau, rata-rata terjadi penyusutan air dan ke keringan parah. Seperti terjadi di Waduk Cipanunjang dan Cileuncang. “Parahnya, lahan-lahan di sekitar kawasan waduk menjadi kritis dan rawan bencana longsor,” ungkap Dadan. okezone.com
0 Response to "Jawa Barat Dikepung Waduk"
Post a Comment