Dulunya, tidak ada satupun orang yang berani datang apalagi mendekati gua ini karena keangkerannya. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Gua Buniayu dihuni oleh para siluman dan mahluk halus sehingga barang siapa yang masuk, maka akan jatuh sakit atau mendapat mimpi buruk malam harinya.
Kini gua yang dikenal dengan nama Gua Cipicung oleh warga setempat ini menjadi salah satu obyek wisata yang sangat menarik. Oleh Perhutani, yang berperan sebagai pengelola, namanya pun diubah menjadi ‘Buniayu’ yang berasal dari bahasa Sunda. Kata “Buni” dan “Ayu” bila digabung memiliki arti “kecantikan yang tersembunyi”.
Image : sukabumi-newbi-creation.blogspot.com |
Travelers pun akan menjumpai kehidupan bawah tanah seperti lipan, laba-laba, kalajengking, jangkrik, kodok, ikan gua, kadal, ular, udang, walet, kelelawar dan beberapa hewan unik lainnya. Sebagian dari hewan tersebut tidak memiliki mata, karena binatang tersebut telah mengalami perubahan fungsi indera karena pengaruh lingkungan gua yang gelap.
http://thetoiletpost.wordpress.com |
Gua Buniayu ini memang layak dijual kecantikan wisatanya. Tidak hanya pemandangan dalam gua yang menarik, sekitar 3,3 km dari gua juga terdapat air terjun bernama Curug Bijilan yang cantik dan bisa travelers kunjungi sekaligus mencuci lumpur-lumpur yang menempel di badan ketika menyusuri si cantik Buniayu.
Jangan lupa untuk mengenakan perlengkapan khusus untuk caving, bawalah makanan dan minuman secukupnya, dan yang terpenting adalah manfaatkanlah jasa pemandu lokal dan orang-orang berpengalaman untuk mendampingi anda agar tidak tersesat.
Gua ini terletak di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, dan dapat dicapai dengan kendaraan roda dua maupun empat. Jarak tempuh dari Sukabumi 26km. Kondisi jalannya umumnya baik dan beraspal. Sarana transportasi umum yang ada berupa colt dan bis menuju Sagaranten.
Jangan lupa follow Instagram kita @explorewestjava
0 Response to "Menelusuri Keindahan Perut Bumi di Gua Buniayu"
Post a Comment