Foto: viewindonesia.com |
Disini anda dapat mendirikan tenda di berbagai titik. Namun biasanya pendaki dan pengunjung sering mendirikan tenda agak ke bagian Barat lembah
ini. Persis di pinggir hutan. Tempatnya agak lebih tinggi, sehingga
anda dapat menyaksikan pemandangan lembah ini dengan leluasa. Selain itu letaknya lebih dekat ke sumber air yang terdapat di cekungan-cekungan yang membelah lembah ini.
Terlihat cekungan-cekungan yang membelah lembah ini. (Foto oleh Niko TujuhLangit) |
Salah satu hal yang menarik dari lembah ini adalah suasana paginya beserta selimut kabutnya yang turun menutupi bukit-bukit disekelilingnya dan menyelimuti hamparan ilalang di lembah ini.
Jika anda beruntung suasana senja menjelang malam di tempat ini juga akan menawarkan keindahan langit yang menawan.
Saat malam turun di Tegal Panjang. (Foto oleh Niko TujuhLangit) |
Lembah Tegal Panjang ini dapat dicapai dari dua arah, yakni dari Desa Cibutarua, Kecamatan Kertasari. Desa ini berjarak kurang lebih 1-2 jam dari Pengalengan. Atau bisa juga dari Garut dengan melewati jalur pendakian Gunung Papandayan (Jalur Cisurupan). Jika melewati Desa Cibutarua
maka dibutuhkan waktu sekitar lima jam berjalan kaki untuk bisa sampai
ke tempat ini, melewati perkebunan, ladang dan hutan. Di sepanjang
perjalanan kita juga akan menemukan beberapa aliran sungai kecil dengan
air yang cukup jernih. Jika melewati trek pendakian Gunung Papandayan,
maka sesampainya di persimpangan jalan menuju Pondok Salada, ambil jalur
yang ke kanan (kalau ke Pondok Salada ke arah kiri). Ikuti terus jalur
tersebut. Trek akan didominasi oleh hutan hingga sampai di Tegal
Panjang. Karena Tegal Panjang ini lebih jarang dikunjungi dibandingkan
Papandayan, maka mungkin di beberapa
titik jalurnya bisa membingungkan anda. Oleh karena itu, perhatikan
dengan seksama jalurnya dan tanda-tanda seperti tali, pita atau penunjuk
jalan yang dipasang oleh pendaki yang pernah berkunjung kesini. Selamat
menikmati hamparan padang ilalang Tegal Panjang!
0 Response to "Tegal Panjang; Savana Tersembunyi Gunung Papandayan"
Post a Comment